12/04/2015

SURVIVAL



SURVIVAL





Bagi Yang Pernah  Mengikuti Kegiatan Kepecinta-Alaman Tentunya Sangat Kenal Degan Istilah Survival, Karena Untuk Menjadi Seorang Anggota Pecinta-Alam Pengetahuan Tentang Survival Adalah Salah Satu Pengetahuan Dasar Yang Wajib Dimiliki, Baik Didapatkan Saat Pendidikan Dasar Di Ruangan (Pdr) Dan Pendidikan Dasar Di Lapangan (Pdl). Dari Pengertian Survival, Survival Kit Sampai Tentang Teknik Survival Merupakan Syarat Mutlak Yang Harus Dikuasai.

Selama Ini Banyak Versi Yang Menjelaskan Tentang Pengertian Survival.Kalau Berdasarkan Dari Asal-Usul Kata Survival Adalah Berasal Dari Bahasa Inggris Survive Atau To Survive Yang Artinya Bertahan Hidup. Yang Dimaksud Disini Adalah Kemampuan Untuk Dapat Bertahan Hidup Dari Keadaan Yang Kurang Menguntungkan Sampai Terjalin Komunikasi Dengan Pihak Luar. Survival Dapat Juga Diartikan Sebagai Upaya Untuk Mempertahankan Hidup Dan Keluar Dari Keadaan Yang Sulit Atau Kritis. Dalam Arti Yang Sempit, Survival Digunakan Dalam Kaitan Dengan Keadaan-Keadaan Darurat Yang Terjadi Karena Terisolasinya Seseorang Atau Sekelompok Orang (Disebut Sebagai Survivor) Akibat Suatu Musibah Atau Kecelakaan. Keadaan Tersebut Antara Lain Tersesat Di Hutan, Terdampar Di Pulau Atau Pesawat Yang Terjatuh Disuatu Tempat Asing. Akibatnya Survivor Mengalami Kesulitan Berkomunikasi Dengan Masyarakat Luas Dan Dengan Demikian Sukar Mendapatkan Bantuan Atau Pertolongan Yang Diperlukan.
Berasal Dari Kata Survive, Yang Berarti Berhasil/ Mampu Mempertahankan Diri Dari Suatu Keadaan Buruk / Kritis. Survivor Adalah Orang Yang Sedang Mempertahankan Dirinya Dalam Keadaan Yang Buruk / Krisis .
“SURVIVAL“ itu sendiri. Dimana arti dari Huruf dalam kata ini akan dapat membantu membimbing Anda bertindakan dalam setiap situasi untuk bertahan hidup (Survival). Pelajarilah apa arti dari setiap huruf tersebut dan selalu berlatih menerapkan panduan ini ketika melakukan pelatihan bertahan hidup. serta harus selalu dicamkan pada batin kita, pikiran kita dan insting kita tentang arti dari kata SURVIVAL, seperti yang dijabarkan dibawah ini :

S : Size Up the Situation
(Pahami Situasi)
Disaat kita berada dalam kondisi survival ingatlah selalu, gunakan indra pendengaran, penciuman, dan penglihatan untuk merasakan situasi yang terjadi disekitar anda. Tentukan keadaan situasi, Anda harus mempertimbangkan apa yang berkembang di sekitar anda ketika Anda membuat rencana hidup Anda.
  • Lingkungan, Tentukan pola daerah disekitar Anda. Rasakan  apa yang terjadi di sekitar Anda. Setiap lingkungan, baik hutan, gunung, pantai atau gurun, memiliki irama atau pola tersendiri. Hal ini termasuk hewan dan suara dan gerakan burung dan suara serangga.
  • Kondisi Fisik, periksa kondisi yang terjadi disekitar Anda, apakah berada dalam trauma (terluka), karena saat berada dalam situasi bertahan hidup (survival) mungkin sekali telah menyebabkan Anda mengabaikan luka yang Anda terima. Periksa luka Anda dan berikan diri pertolongan pertama (P3K). Berhati-hatilah untuk mencegah ancaman fisik lebih lanjut. Misalnya, dalam iklim apapun, minumlah banyak air untuk mencegah dehidrasi. Jika Anda berada di iklim dingin atau basah, kenakan pakaian tambahan untuk mencegah hipotermia.
  • Peralatan, Mungkin dalam ketika berada dalam kondisi survival, beberapa peralatan Anda hilang atau rusak. Periksa dan lihat apa saja peralatan yang Anda miliki dan dan kondisi dari peralatan tersebut. Setelah Anda menaksir situasi, lingkungan, kondisi fisik, dan peralatan, Saatnya Anda bersiap untuk membuat rencana bertahan hidup. Dalam  melakukan persiapan tersebut juga harus diperhatikan kebutuhan  dasar fisik Anda, seperti kebutuhan air, makanan, dan perlindungan (shelter).

: Use All Your Senses,/(Undue Haste Makes Waste)
(Gunakan Semua Akal Sehat dan Rasa Anda:
Kita harus selalu memikirkan dan memperhitungkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia dan membahayakan diri :
  • Anda dapat saja membuat satu langkah yang salah, ketika Anda bereaksi terlalu cepat tanpa berpikir terlebih dahulu atau membuat perencanaan. Langkah yang justru dapat mengakibatkan kematian. Jangan bergerak hanya demi untuk mengambil tindakan. Pertimbangkan seluruh aspek dari situasi Anda, sebelum Anda membuat keputusan dan bergerak.
  • Jika Anda bertindak tergesa-gesa, akan memungkinkan  Anda lupa atau kehilangan beberapa peralatan Anda. Dalam kondisi tergesa-gesa, Anda juga dapat menjadi bingung, sehingga Anda tidak tahu mana cara yang harus digunakan untuk pergi. Rencanakan langkah Anda.
  • Bersiaplah untuk bergerak cepat tanpa membahayakan diri sendiri. Gunakan semua indera Anda untuk mengevaluasi situasi.
  • Catat dan ingat suara dan bau disekitar Anda. Jadilah sensitif terhadap perubahan suhu. Selalu waspada dan jeli.

: Remember Where You Are
(Ingat Dimana Anda Ada.)
  • Tandai  lokasi Anda di peta dan cocokkan dengan keadaan daerah sekitarnya, hal ini adalah salah satu Prinsip Dasar yang  harus selalu Anda ikuti. Jika ada orang lain bersama Anda, pastikan mereka juga tahu lokasi mereka. Selalu tahu siapa yang ada dalam kelompok Anda, terutama yang memiliki peta dan kompas. Perhatikan dengan teliti di mana Anda berada dan ke mana Anda akan pergi. Jangan hanya saling mengandalkan orang lain dalam kelompok untuk melacak rute. Anda juga harus melakukan orientasi sendiri. dan dilakukan dengan efisien dengan bergantian jangan berbarengan.
  • Selalu mencoba untuk menentukan rute yang minimal atau efisien yang harus ditempuh berkaitan dengan lokasi Anda lokasi Anda dengan sumber air (biasanya kalau digurun) dan lokasi yang akan dituju. Informasi ini akan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan cerdas ketika Anda berada dalam situasi bertahan hidup (survival) dan dalam kegelapan.
  
: Vanquish Fear and Panic
(Kuasai Rasa Takut dan Panik)
Musuh terbesar dalam bertahan hidup (survival) adalah rasa takut dan panik. Jika tidak dikontrol, mereka dapat menghancurkan kemampuan Anda untuk membuat keputusan cerdas. Mereka dapat menyebabkan Anda untuk jadi kurang atau bahkan susah bereaksi terhadap perasaan dan imajinasi pada situasi Anda. Emosi  (rasa takut dan panic) ini bisa menguras energi Anda dan dapat menyebabkan emosi negatif lainnya timbul yag justru akan semaki meperparah keadaan. mempersiapkan diri jauh sebelumnya untuk bertahan hidup dan mendapatkan pembekalan kemampuan untuk bertahan hidup serta pembekalan tentang cara-cara keluar dari kondisi tersebut (survival) dan kepercayaan diri akan memungkinkan Anda untuk mengalahkan rasa takut dan panik.

I : Improvise
(Berimprovisasi)
  • Di Rumah atau lingkungan tempat tinggal, kita memiliki item yang tersedia untuk semua kebutuhan kita. Banyak dari barang-barang yang murah yang dapat digunakan untuk menggantikan dan meperbaiki barang saat rusak. Mudah datang, mudah pergi , mudah mendapatkan ganti adalah budaya kita yang membuat kita tidak perlu atau tidak siap untuk berimprovisasi. Pengalaman yang tergantung dengan segala kondisi selalu ada atau dengan mudah tersedia" bisa menjadi musuh dalam situasi hidup. Belajarlah untuk berimprovisasi. Ambil alat yang dirancang untuk tujuan tertentu dan melihat berapa banyak kegunaan lain yang mungkin dapat Anda kembangkan dari hanya sekedar kegunaan standar atau yang sudah biasa.
  • Pelajari untuk menggunakan benda-benda di alam sekitar Anda untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, Contohnya adalah menggunakan batu untuk palu. Tidak peduli seberapa lengkap survival kit Anda miliki yang ada pada Anda, karena alat tersebut akan habis atau aus setelah beberapa waktu lamanya. "Imajinasi Anda harus mengambil alih ketika survival kit Anda habis dipakai".

: Value Living 
(Menghargai Hidup)
Kita semua saat baru lahir didunia akan menendang dan berjuang untuk hidup, tapi dalam perjalanan hidup kita akhirnya kita telah menjadi terbiasa dengan kehidupan tenang, menjadi makhluk selalu penuh dengan kenyamanan, Kita tidak menyukai ketidaknyamanan. Apa yang terjadi ketika kita dihadapkan dengan situasi hidup yang penuh tekanan, terganggu dengan keterbatasan, dan ketidaknyamanan? Hal ini adalah berhubungan dengan kemauan untuk hidup, menempatkan tinggi pada nilai hidup adalah sesuatu yang sangat penting. Pengalaman dan pengetahuan yang Anda dapatkan melalui kehidupan dan pelatihan akan memiliki landasan yang kuat pada kemauan Anda untuk hidup. "Keras kepala, penolakan untuk menyerah pada masalah dan kendala yang dihadapi Anda, akan memberikan kekuatan mental dan fisik untuk bertahan".

A : Act Like the Natives
(Bertindak Seperti Penghuni Asli)
Penduduk asli dan hewan yang ada di daerah sekitar adalah penghuni yang telah beradaptasi dengan lingkungan mereka. Untuk mendapatkan nuansa dan kebiasaan daerah, melihat bagaimana mahluk hidup dilingkungan sekitar kita?, Kapan dan apa yang mereka makan? Kapan, di mana, dan bagaimana mereka mendapatkan makanan mereka? Kapan dan di mana mereka pergi untuk memperoleh  air? Adalah hal yang sangat penting bagi Anda, ketika Anda mencoba untuk bertahan hidup, menghindari interaksi degan binatang atau tumbuhan yang berbahaya, atau apa saja yang aman untuk dimakan, hal ini sangat penting untuk dipelajari, yang terutama sebenar setiap kita akan beraktivitas di alam bebas, diusahakan untuk mempelajari lingkungan dan penghuni dan apa yang ada dihabitat, yang berbahaya atau aman buat kita. Kehidupan hewan di daerah tersebut juga dapat memberikan petunjuk tentang cara untuk bertahan hidup. Hewan juga membutuhkan makanan, air, dan tempat tinggal. Dengan mempelajari dan mengamati kebiasaan mereka, Anda dapat menemukan sumber-sumber air dan makanan.

POLA UNTUK BERTAHAN HIDUP
Mengembangkan pola bertahan hidup (kemampuan Survival) akan memungkinkan Anda untuk bertahan hidup. Pola hidup ini harus mencakup makanan, air, tempat tinggal, Api, pertolongan pertama (P3K), dan pengetahuan tentang penggunaan sinyal, membuat tempat perlindungan. Pengurutan pola ini disesuaikan dalam urutan kepentingan. Sebagai contoh, dalam lingkungan yang dingin, Anda akan membutuhkan api untuk mendapatkan hangat, sebuah tempat penampungan untuk melindungi Anda dari dingin, angin, dan hujan, perangkap atau jerat untuk mendapatkan makanan, sarana untuk sinyal yang dapat dikenali oleh tim pencari, dan pertolongan pertama untuk menjaga kesehatan. Jika Anda terluka, pertolongan pertama memiliki prioritas utama tidak peduli apa iklim Anda masuk. Satu hal yang sangat penting dalam kondisi Survival adalah mengubah pola hidup Anda untuk memenuhi kebutuhan fisik Anda harus menyesuaikan dengan lingkungan disekitar karena dihadapkan pada perubahan lingkungan.

Banyak orang menganggap, membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di alam bebas (Survival Kit) sewaktu bepergian, rasanya ribet atau bikin repot. Tapi bagi kita yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat pecinta alam, dituntut untuk mampu mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal yang kecil sekalipun sangat diperlukan. Telah banyak kejadian yang membuktikan pada peristiwa kecelakaan di laut dan udara, korban yang kebetulan selamat kebanyakan tidak siap bertahan hidup. Padahal upaya penyelamatan oleh tim SAR atau polisi belum tentu datang segera. Tak ada pilihan lain, korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya. Hal ini secara tidak langsung dan tidak dapat kita duga, dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Bagimana jika mimpi buruk tersebut terjadi pada diri kita, apa yang dapat kita lakukan dan kita perbuat jika kita berada dalam keadaan tersebut.

Persiapan menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan, paling tidak semua perlengkapan penyelamatan diri yang standar sudah disiapkan. Misalnya, jika akan berperahu melintasi sungai atau laut, siapkan pelampung yang memadai. ”jangan menyepelekan alat-alat standar! Karena inilah gantungan hidup kita kalau terjadi sesuatu”. Dalam melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan bekal pribadi, terutama peralatan bertahan hidup (Survival Kit), juga harus memadai. Barang-barang kecil yang amat sangat vital harus tersedia, seperti lampu senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Meski perjalanan dirasa tidak terlalu jauh, biasakan juga untuk selalu membawa makanan dan minuman cadangan. Setelah semuanya siap, tempatkan peralatan dan perlengkapan tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat, seperti cukup ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi dengan tas atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga di ruang yang mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus memprioritaskan barang mana yang harus diselamatkan saat kecelakaan.

MACAM-MACAM SURVIVAL
a.       Berdasarkan medannya terbagi menjadi :
1.Survival hutan gunung ( Jungle Survival )
2.Survival laut ( Sea Survival )
3.Survival padang pasir ( Desert Survival )
4.Survival kutub ( Artic Survival )
Dalam kesempatan ini pembahasan kita hanya terbatas pada survival hutan gunung karena kegiatan kita banyak terfokus pada hutan gunung.
b.      Berdasarkan kualitas
1. Survival individu Seseorang yang berada dalam kondisi survival dikarenakan memang melakukan kegiatan alam bebas seorang diri ataupun terpisah dari kelompoknya. Problematika yang dihadapi antara lain : • sepi • bosan • takut • panik • tidak ada teman untuk berkomunikasi • tidak ada nafsu makan • lelah dan capek
2. Survival kelompok Sekelompok orang yang berada dalam kondisi survival yang diakibatkan oleh semua anggota kelompok atau diakibatkan oleh seorang atau sebagian anggota kelompok sehingga akibatnya harus ditanggunug oleh semua. Problematika yang dihadapi antara lain : • teman sendiri • tidak menerima situasi dan kondisi yang ada
c.       Berdasarkan tempatnya
1. Survival statis. Dalam survival statis ini survivor menunggu pertolongan atau bantuan dari orang lain untuk keluar dari kondisi yang tidak menentu ini. Hal ini ditandai dengan pendirian tempat perlindungan yang menetap.
2. Survival dinamis. Dalam kondisi dinamis pihak survivor sendiri yang berusaha keluar dari kondisi yang tidak menentu.

TINDAKAN / SIKAP DALAM KONDISI SURVIVAL
Apabila dalam suatu perjalanan alam bebas kita menyadari berada dalam kondisi survival, pedoman pertama yang kita pakai adalah S T O P.
Adapun kepanjangan dari STOP yaitu :
S = Stop, berhenti melakukan aktifitas untuk sementara dan menenangkan diri, jangan panic
T = Thinking, berpikir apa yang terjadi pada kita, dimana kita, apa yang akan kita lakukan dan bagaimana kita akan melakukannya, sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang telah kita lakukan
O = Observation, melakukan observasi tentang lokasi kita yang berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan
P = Adapun untuk tindakan yang akan kita lakukan dalam kondisi tidak menentu ini

Factor – factor yang menjadi penyebab terjadinya survival :
- Kehabisan makanan
- Kehabisan minuman
-Kecelakaan dalam perjalanan
-Tersesat di daerah asing atau tidak di kenal
Beberapa hal yang paling penting dlam survival adalah:
AIR
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Kita bisa bertahan hidup sampai 20 hari tanpa makan, tetapi ketahanan manusia tanpa air hanya maksimal sampai 5 hari.
Mencari air
Seorang penggiat alam seharusnya juga memahami tehnik mendapatkan air, terutama bila survive pada lokasi yang jauh dari air.
1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
Sumber Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan
-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
-Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
-Tumbuhan khusus : kantong semar, sansievierra
Atau dengan cara kondensasi pada tanaman
Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.

b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.
meminum langsung air dari Liana
c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;

1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.

2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Air yang dimurnikan
Air berlumpur
Air yang tidak memenuhi syarat fisik.
Penjernihan Air
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :
1. Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis
4. Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 (kalium permanganate)
- Tablet halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti : norit, aqua nuchar, hidro darco
. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air bron/mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut
- Air tampungan dari embun
TINDAKAN JIKA DALAM KONDISI SURVIVAL
Apabila dalam kondisi survival maka ada beberapa panduan bagaimana seharusnya tindakan yang harus diambil :
1.       Menghentikan perjalanan, hal ini di perlukan agar kita tidak terlampau jauh tersesat, juga untuk menenangkan diri dan berusaha jangan panik. Usahakan beristirahat.
2.       Tetap berpikir jernih meskipun dalam keadaan yang tidak menentu, mengingat kembali rute perjalanan semula.
3.       Mengamati keadaan sekeliling kita. Potensi-potensi apa saja yang bisa membantu kita survival.
4.       Menyusun rencana agar sesegera mungkin bisa terlepas dari keadaan survival.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dalam kondisi survival yaitu:
1.Bivak/perlindungan
Bivak/perlindungan yang dibuat hendaknya nyaman,aman dann terlindung. Nyaman untuk beristirahat sebagai sebuah proses pemulihan serta tidak memburuk keadaan. aman artinya terhindar dari berbagai ancaman.  Terlindung dari hujan serta panas yang akan memperparah kondisi fisik kita.
Ada berberapa jenis bivak yaitu bivak alam memanfaatkan berbagai unsur yang ada di alam, bivak buatan dari jas hujan/ponco. 

2. Air
Air mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari.kebutuhan air pada tubuh manusia minimal 2.5lt/hari. Manusia hanya mampu bertahan tanpa air maksimal 8-12 hari dalam kondisi kritis.
Syarat air yang layak untuk dikonsumsi adalah tidak berbau, tidak berwarna dan berasa serta jernih. Jika terdapat bau serta terasa panas maka air tersebut tidak layak diminum. Serta apabila air minum terasa asin maka jangan terlalu banyak dikonsumsi sebab sifat garam menarik keluar cairan tubuh.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan air, menampung embun, menggali lubang pada bagian kelokan sungai bagian luar, serta dari tumbuhan.

3. Api
Dalm situasi survival fungsi api sangat vital, sebagai isyarat keberadaan kita, sebagai penghangat, menjauhkan kita dari binatang – binatang buas serta untuk memasak.
Api dapat diperoleh dari korek api, kaca pembesar, batu api, gesekan kayu kering, pisau dengan batu.

 TUMBUHAN YANG DAPAT DIMAKAN :

Tumbuhan yang biasa dikonsumsi binatang menyusui biasanya dapat pula kita konsumsi. Hindari  tumbuhan yang mengandung getah sebab biasanya menyebabkan rasa gatal. Jamur tidak disarankan untuk dikonsumsi sebab sangat sulit membedakan yang beracun dan yang tidak. Buah-buahan yang warnanya menarik justru biasanya beracun. Tumbuhan dengan bentuk daun berbulu tidak bisa dikonsumsi. Untuk menguji bahan yang layak dikonsumsi biasanya mengoleskan nya pada bagian siku atau ketiak.sebab daerah tersebut cenderung lebih sensitive. Jangan hanya mengkonsumsi dari satu jenis tumbuhan saja.

Untuk mendapatkan makanan yang  berasal hewan  diperlukan keahlian serta kesabaran dalam berburu.
Bahan makanan dari hewan memiliki kalori yang besar.

Dalam setiap kali kita melakukan perjalanan ataupun berkegiatan di alam bebas hendaknya kita menyiapkan perlengkapan survival hal ini sangat membantu kita jika dihadapkan pada suatu keadaan  darurat. Survival kit adalah satu set perlengkapan survival. Untuk para penempuh rimba dan pendaki gunung hal ini mutlak diperlukan.
Survival kit biasanya terdiri dari : korek api, lilin, kaca pembesar,benang/tali/senar pancing, obat-obatan, jarum dan peniti, pisau lipat.

Pengalaman serta sering berlatih memperbanyak kegiatan praktek merupakan cara yang efektif dalam melatih kemampuan kita dalam survival.



MAKANAN DALAM SURVIVAL
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam teknik survival,bagaimana kita mendapatkannya dialam dan yang manakah yang aman dikonsumsi adalah memerlukan pengetahuan tersendiri
Oleh karena itu seorang penggiat alam terbuka harus paling tidak sedikit sedikit mengetahui ilmu BIOLOGI DAN ZOOLOGI PRAKTIS…ini akan sangat menolong ketika kondisi tertentu
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak. Sumber – sumber makanan :
a. Makanan dari hewan
- binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
b. Makanan dari tumbuhan
Tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan seratnya memperlancar pencernaan.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
• Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
• Tumbuhan yang tidak mengandung getah
• Tumbuhan yang tidak berbulu
• Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
• Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
a. umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah
b. bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu,rebung
c. buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll
d. biji : padi, jagung, rumput teki madura
e. bunga : turi, pisang
f. daun : rasamala, melinjo, tangkai dan daun begonia, selada air ( arnong )
g. tunas/pucuk : cemara
PERANGKAP (trap)
Dengan membuat perangkap,kita telah berusaha mencari makanan berupa hewan. Selain itu membuat perangkap dapt membantu kita tetap fokus ketika dalam keadaan survival.
Jenis -jenis perangkap
-Perangkap yang menimpa (dead fall)
Jenis perangkap ini memanfaatkan beban berat (batu atau bongkah kayu) untuk menimpa hewan yang melintas di bawahnya. Prinsip kerjanya jika hewan tersebut melintas atau mencoba memakan umpan, tanpa sengaja ia menyentuh sistem perangkap, kemudian beban tersebut jatuh menimpanya.

-Perangkap yang menjerat (snaring trap)
Perangkap ini memanfaat simpul geser (laso knot) pada tali perangkap. Umumnya untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.
-Perangkap berupa lubang
Adalah perangkap yang dibuat denagn menggali tanah. Sistem kerjanya ketika hewan melintas pada sistem trap, ia akan terperosok ke dalam lubang dan tak bisa keluar.
-Perangkap berupa pegas (spring trap)
Perangkap mosel ini memanfaatkan;

a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnyatali kan menjerat

-Perangkap yang menusuk (spear)
Perangkap ini bekerja dengan menancapkan sesuatu yang tajam, hingga juga berbahaya bagi manusia.
Atau merupakan beberapa gabungan di atas
Dibawah ini adalah beberapa tehnik penguncian trap
IMPROVISASI
Dalam kondisi survive, seorang survivor hendaknya juga dituntut dapt berimprovisasi. Terutama dalam tehnik mencari makanan dengan membuat perangkap. Misal membuat drill bow, mata kail, tombak, bubu (perangkap ikan tradisional)
API
Api merupakan satu hal yang sangat penting dalam kondisi survival. Selain untuk memasak air atau makanan , api juga berguna menjaga kondisi suhu tubuh kita dari dingin bahkan hipotermia. dalam kondisi survival kita dituntut bisa membuat perapian dari bahan-bahan yang basah. Bahkan kita dituntut bisa menyalakan api tanpa pemantik modern.
Ada tiga unsur, agar api dapat terus menyala
1. Angin
2. Bahan bakunya
Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.

Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.

Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.
Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong)
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api
Tehnik mengebor dengan tangan (hand drill)
Tehnik dengan menggurat-gurat kayu (fire plow)
Tehnik membuat api dengan bor busur (fire bow)
Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa, misalnya pemantik, atau jenis lensa (teropong,kaca pembesar, sdsb)
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut;
a. Siapkan bahan bakar yang cukup, ambilah sebatang kayu yang berukuran sedang sebagai tumpuan bawah (Gambar 1a).
b. Lalu dapat dipalangkan dua buah kayu yang juga berukuran sedang (Gambar 1b). Jangan sampai jarak antara tanah dengan kayu kedua terlalu tinggi sehingga menyulitkan panas api (pembakaran) sampai ke atas. Hal ini akan mengakibatkan kayu yang diatas sulit terbakar dan menjadi bara sedangkan kayu yang telah menjadi bara dibawah akan cepat habis jika tidak diberi “umpan” lagi.
c. Susun lagi ranting-ranting kecil dengan memalangkannya di atas kedua kayu yang dibuat diatas (Gambar 1c). Pastikan ranting-ranting ini tidak mudah terjatuh/menggelincir ke bawah. Oleh karena itu usahakan kedua palang kayu tersebut tidak terlalu miring.
d. Susunlah ranting-ranting yang paling kecil sehingga api yang muncul dapat dengan mudah membakar ranting tersebut. Jangan menumpuk ranting secara berlebihan (Gambar 1d).
e. Nyalakan api dengan bantuan korek, atau pemantik (dalam bahasan ini memang kita tidak akan membicarakan bagaimana membuat api dengan metoda-metoda yang ada tapi lebih mengarah pada pembuatan perapian) di bagian paling dasar. Gunakan bantuan daun-daun kering atau plastik sampah.
f. Jika api sudah menjilat ranting-ranting yang paling kecil, tetap lakukan perautan kayu menjadi bagian-bagian yang kecil dan digunakan sebagai umpan. Usahakan agar lidah api membakar ranting atau daun kering untuk memperbesar nyala api.
g. Apabila ranting terlalu ke sisi (sehingga tidak terbakar), pindahkanlah ke bagian yang “terjilat”oleh lidah api.
h. Terus tumpuk ranting-ranting kayu sambil tetap memberi lubang sebagai sirkulasi udara
i. Perhatikan jarak antara sumber api dengan ranting/kayu yang dibakarnya. Jangan terlalu jauh dan juga jangan sangat berdekatan
Agar api menyala dengan baik, kita juga harus mengetahui beberpa bentuk perapian. Antara lain, tepee, lean-to, cross , dan pyramide.
Setelah api menyala dengan baik, kita dapat memasak atau sekedar menghangatkan tubuh. Dengan sedikit improvisasi kita dapat memasak air atau merebus makanan dalam wadah yang yang kita temukan, misalnya kaleng atau bambu.
BIVOUAC/SHELTER
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival.
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan. Atau denagn memanfaatkan kondisi alam (seperti, ceruk, pohon roboh, lubang pada tanah, dsb)
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak
- Kondisi medan
tempat harus datar / rata / enak buat tidur
- kontruksinya kuat
- bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
- jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
- aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
Jejak dan Isyarat

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.

Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.

Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.

Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.

Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain