SURVIVAL
Bagi Yang
Pernah Mengikuti Kegiatan Kepecinta-Alaman Tentunya Sangat Kenal Degan
Istilah Survival, Karena Untuk Menjadi Seorang Anggota Pecinta-Alam Pengetahuan
Tentang Survival Adalah Salah Satu Pengetahuan Dasar Yang Wajib Dimiliki, Baik Didapatkan
Saat Pendidikan Dasar Di Ruangan (Pdr) Dan Pendidikan Dasar Di Lapangan (Pdl).
Dari Pengertian Survival, Survival Kit Sampai Tentang Teknik Survival Merupakan
Syarat Mutlak Yang Harus Dikuasai.
Selama Ini
Banyak Versi Yang Menjelaskan Tentang Pengertian Survival.Kalau Berdasarkan
Dari Asal-Usul Kata Survival Adalah Berasal Dari Bahasa Inggris Survive Atau To
Survive Yang Artinya Bertahan Hidup. Yang Dimaksud Disini Adalah Kemampuan
Untuk Dapat Bertahan Hidup Dari Keadaan Yang Kurang Menguntungkan Sampai
Terjalin Komunikasi Dengan Pihak Luar. Survival Dapat Juga Diartikan Sebagai
Upaya Untuk Mempertahankan Hidup Dan Keluar Dari Keadaan Yang Sulit Atau
Kritis. Dalam Arti Yang Sempit, Survival Digunakan Dalam Kaitan Dengan
Keadaan-Keadaan Darurat Yang Terjadi Karena Terisolasinya Seseorang Atau
Sekelompok Orang (Disebut Sebagai Survivor) Akibat Suatu Musibah Atau
Kecelakaan. Keadaan Tersebut Antara Lain Tersesat Di Hutan, Terdampar Di Pulau
Atau Pesawat Yang Terjatuh Disuatu Tempat Asing. Akibatnya Survivor Mengalami
Kesulitan Berkomunikasi Dengan Masyarakat Luas Dan Dengan Demikian Sukar
Mendapatkan Bantuan Atau Pertolongan Yang Diperlukan.
Berasal Dari Kata Survive, Yang Berarti Berhasil/ Mampu
Mempertahankan Diri Dari Suatu Keadaan Buruk / Kritis. Survivor Adalah
Orang Yang Sedang Mempertahankan Dirinya Dalam Keadaan Yang Buruk / Krisis .
“SURVIVAL“ itu sendiri.
Dimana arti dari Huruf dalam kata ini akan dapat membantu membimbing Anda
bertindakan dalam setiap situasi untuk bertahan hidup (Survival). Pelajarilah
apa arti dari setiap huruf tersebut dan selalu berlatih menerapkan panduan ini
ketika melakukan pelatihan bertahan hidup. serta harus selalu dicamkan
pada batin kita, pikiran kita dan insting kita tentang arti dari kata SURVIVAL, seperti
yang dijabarkan dibawah ini :
S : Size Up
the Situation
(Pahami Situasi)
Disaat kita
berada dalam kondisi survival ingatlah selalu, gunakan indra pendengaran,
penciuman, dan penglihatan untuk merasakan situasi yang terjadi disekitar anda.
Tentukan keadaan situasi, Anda harus mempertimbangkan apa yang berkembang di
sekitar anda ketika Anda membuat rencana hidup Anda.
- Lingkungan, Tentukan pola daerah disekitar Anda. Rasakan apa yang terjadi di sekitar Anda. Setiap lingkungan, baik hutan, gunung, pantai atau gurun, memiliki irama atau pola tersendiri. Hal ini termasuk hewan dan suara dan gerakan burung dan suara serangga.
- Kondisi Fisik, periksa kondisi yang terjadi disekitar Anda, apakah berada dalam trauma (terluka), karena saat berada dalam situasi bertahan hidup (survival) mungkin sekali telah menyebabkan Anda mengabaikan luka yang Anda terima. Periksa luka Anda dan berikan diri pertolongan pertama (P3K). Berhati-hatilah untuk mencegah ancaman fisik lebih lanjut. Misalnya, dalam iklim apapun, minumlah banyak air untuk mencegah dehidrasi. Jika Anda berada di iklim dingin atau basah, kenakan pakaian tambahan untuk mencegah hipotermia.
- Peralatan, Mungkin dalam ketika berada dalam kondisi survival, beberapa peralatan Anda hilang atau rusak. Periksa dan lihat apa saja peralatan yang Anda miliki dan dan kondisi dari peralatan tersebut. Setelah Anda menaksir situasi, lingkungan, kondisi fisik, dan peralatan, Saatnya Anda bersiap untuk membuat rencana bertahan hidup. Dalam melakukan persiapan tersebut juga harus diperhatikan kebutuhan dasar fisik Anda, seperti kebutuhan air, makanan, dan perlindungan (shelter).
U : Use All
Your Senses,/(Undue Haste Makes Waste)
(Gunakan
Semua Akal Sehat dan Rasa Anda:
Kita harus
selalu memikirkan dan memperhitungkan tindakan demi tindakan yang akan kita
lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia dan membahayakan
diri :
- Anda dapat saja membuat satu langkah yang salah, ketika Anda bereaksi terlalu cepat tanpa berpikir terlebih dahulu atau membuat perencanaan. Langkah yang justru dapat mengakibatkan kematian. Jangan bergerak hanya demi untuk mengambil tindakan. Pertimbangkan seluruh aspek dari situasi Anda, sebelum Anda membuat keputusan dan bergerak.
- Jika Anda bertindak tergesa-gesa, akan memungkinkan Anda lupa atau kehilangan beberapa peralatan Anda. Dalam kondisi tergesa-gesa, Anda juga dapat menjadi bingung, sehingga Anda tidak tahu mana cara yang harus digunakan untuk pergi. Rencanakan langkah Anda.
- Bersiaplah untuk bergerak cepat tanpa membahayakan diri sendiri. Gunakan semua indera Anda untuk mengevaluasi situasi.
- Catat dan ingat suara dan bau disekitar Anda. Jadilah sensitif terhadap perubahan suhu. Selalu waspada dan jeli.
R : Remember
Where You Are
(Ingat
Dimana Anda Ada.)
- Tandai lokasi Anda di peta dan cocokkan dengan keadaan daerah sekitarnya, hal ini adalah salah satu Prinsip Dasar yang harus selalu Anda ikuti. Jika ada orang lain bersama Anda, pastikan mereka juga tahu lokasi mereka. Selalu tahu siapa yang ada dalam kelompok Anda, terutama yang memiliki peta dan kompas. Perhatikan dengan teliti di mana Anda berada dan ke mana Anda akan pergi. Jangan hanya saling mengandalkan orang lain dalam kelompok untuk melacak rute. Anda juga harus melakukan orientasi sendiri. dan dilakukan dengan efisien dengan bergantian jangan berbarengan.
- Selalu mencoba untuk menentukan rute yang minimal atau efisien yang harus ditempuh berkaitan dengan lokasi Anda lokasi Anda dengan sumber air (biasanya kalau digurun) dan lokasi yang akan dituju. Informasi ini akan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan cerdas ketika Anda berada dalam situasi bertahan hidup (survival) dan dalam kegelapan.
V : Vanquish
Fear and Panic
(Kuasai Rasa
Takut dan Panik)
Musuh
terbesar dalam bertahan hidup (survival) adalah rasa takut dan panik. Jika
tidak dikontrol, mereka dapat menghancurkan kemampuan Anda untuk membuat
keputusan cerdas. Mereka dapat menyebabkan Anda untuk jadi kurang atau bahkan
susah bereaksi terhadap perasaan dan imajinasi pada situasi Anda. Emosi
(rasa takut dan panic) ini bisa menguras energi Anda dan dapat
menyebabkan emosi negatif lainnya timbul yag justru akan semaki meperparah
keadaan. mempersiapkan diri jauh sebelumnya untuk bertahan hidup dan
mendapatkan pembekalan kemampuan untuk bertahan hidup serta pembekalan tentang
cara-cara keluar dari kondisi tersebut (survival) dan kepercayaan diri akan
memungkinkan Anda untuk mengalahkan rasa takut dan panik.
I : Improvise
(Berimprovisasi)
- Di Rumah atau lingkungan tempat tinggal, kita memiliki item yang tersedia untuk semua kebutuhan kita. Banyak dari barang-barang yang murah yang dapat digunakan untuk menggantikan dan meperbaiki barang saat rusak. Mudah datang, mudah pergi , mudah mendapatkan ganti adalah budaya kita yang membuat kita tidak perlu atau tidak siap untuk berimprovisasi. Pengalaman yang tergantung dengan segala kondisi selalu ada atau dengan mudah tersedia" bisa menjadi musuh dalam situasi hidup. Belajarlah untuk berimprovisasi. Ambil alat yang dirancang untuk tujuan tertentu dan melihat berapa banyak kegunaan lain yang mungkin dapat Anda kembangkan dari hanya sekedar kegunaan standar atau yang sudah biasa.
- Pelajari untuk menggunakan benda-benda di alam sekitar Anda untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, Contohnya adalah menggunakan batu untuk palu. Tidak peduli seberapa lengkap survival kit Anda miliki yang ada pada Anda, karena alat tersebut akan habis atau aus setelah beberapa waktu lamanya. "Imajinasi Anda harus mengambil alih ketika survival kit Anda habis dipakai".
V : Value
Living
(Menghargai
Hidup)
Kita semua
saat baru lahir didunia akan menendang dan berjuang untuk hidup, tapi dalam
perjalanan hidup kita akhirnya kita telah menjadi terbiasa dengan kehidupan
tenang, menjadi makhluk selalu penuh dengan kenyamanan, Kita tidak menyukai
ketidaknyamanan. Apa yang terjadi ketika kita dihadapkan dengan situasi hidup
yang penuh tekanan, terganggu dengan keterbatasan, dan ketidaknyamanan? Hal ini
adalah berhubungan dengan kemauan untuk hidup, menempatkan tinggi pada nilai
hidup adalah sesuatu yang sangat penting. Pengalaman dan pengetahuan yang Anda
dapatkan melalui kehidupan dan pelatihan akan memiliki landasan yang kuat pada
kemauan Anda untuk hidup. "Keras kepala, penolakan untuk menyerah pada
masalah dan kendala yang dihadapi Anda, akan memberikan kekuatan mental dan
fisik untuk bertahan".
A : Act
Like the Natives
(Bertindak
Seperti Penghuni Asli)
Penduduk
asli dan hewan yang ada di daerah sekitar adalah penghuni yang telah
beradaptasi dengan lingkungan mereka. Untuk mendapatkan nuansa dan kebiasaan
daerah, melihat bagaimana mahluk hidup dilingkungan sekitar kita?, Kapan dan
apa yang mereka makan? Kapan, di mana, dan bagaimana mereka mendapatkan makanan
mereka? Kapan dan di mana mereka pergi untuk memperoleh air? Adalah hal
yang sangat penting bagi Anda, ketika Anda mencoba untuk bertahan hidup,
menghindari interaksi degan binatang atau tumbuhan yang berbahaya, atau apa
saja yang aman untuk dimakan, hal ini sangat penting untuk dipelajari, yang
terutama sebenar setiap kita akan beraktivitas di alam bebas, diusahakan untuk
mempelajari lingkungan dan penghuni dan apa yang ada dihabitat, yang berbahaya
atau aman buat kita. Kehidupan hewan di daerah tersebut juga dapat memberikan
petunjuk tentang cara untuk bertahan hidup. Hewan juga membutuhkan makanan,
air, dan tempat tinggal. Dengan mempelajari dan mengamati kebiasaan mereka,
Anda dapat menemukan sumber-sumber air dan makanan.
POLA UNTUK BERTAHAN HIDUP
Mengembangkan
pola bertahan hidup (kemampuan Survival) akan memungkinkan Anda untuk
bertahan hidup. Pola hidup ini harus mencakup makanan, air, tempat tinggal,
Api, pertolongan pertama (P3K), dan pengetahuan tentang penggunaan sinyal,
membuat tempat perlindungan. Pengurutan pola ini disesuaikan dalam urutan
kepentingan. Sebagai contoh, dalam lingkungan yang dingin, Anda akan
membutuhkan api untuk mendapatkan hangat, sebuah tempat penampungan untuk
melindungi Anda dari dingin, angin, dan hujan, perangkap atau jerat untuk
mendapatkan makanan, sarana untuk sinyal yang dapat dikenali oleh tim pencari,
dan pertolongan pertama untuk menjaga kesehatan. Jika Anda terluka, pertolongan
pertama memiliki prioritas utama tidak peduli apa iklim Anda masuk. Satu hal
yang sangat penting dalam kondisi Survival adalah mengubah pola hidup Anda
untuk memenuhi kebutuhan fisik Anda harus menyesuaikan dengan lingkungan
disekitar karena dihadapkan pada perubahan lingkungan.
Banyak orang
menganggap, membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di alam bebas
(Survival Kit) sewaktu bepergian, rasanya ribet atau bikin repot. Tapi bagi
kita yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat pecinta alam, dituntut
untuk mampu mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal yang kecil
sekalipun sangat diperlukan. Telah banyak kejadian yang membuktikan pada
peristiwa kecelakaan di laut dan udara, korban yang kebetulan selamat
kebanyakan tidak siap bertahan hidup. Padahal upaya penyelamatan oleh tim SAR
atau polisi belum tentu datang segera. Tak ada pilihan lain, korban harus
bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan, ditambah
kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya. Hal ini secara tidak
langsung dan tidak dapat kita duga, dapat terjadi pada siapa saja dan di mana
saja. Bagimana jika mimpi buruk tersebut terjadi pada diri kita, apa yang dapat
kita lakukan dan kita perbuat jika kita berada dalam keadaan tersebut.
Persiapan
menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan, paling tidak
semua perlengkapan penyelamatan diri yang standar sudah disiapkan. Misalnya,
jika akan berperahu melintasi sungai atau laut, siapkan pelampung yang memadai.
”jangan menyepelekan alat-alat standar! Karena inilah gantungan hidup
kita kalau terjadi sesuatu”. Dalam melakukan perjalanan kita harus
mempersiapkan bekal pribadi, terutama peralatan bertahan hidup (Survival Kit),
juga harus memadai. Barang-barang kecil yang amat sangat vital harus tersedia,
seperti lampu senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit,
tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Meski
perjalanan dirasa tidak terlalu jauh, biasakan juga untuk selalu membawa
makanan dan minuman cadangan. Setelah semuanya siap, tempatkan peralatan dan
perlengkapan tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat, seperti
cukup ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi dengan tas
atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga di ruang yang
mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus memprioritaskan barang mana
yang harus diselamatkan saat kecelakaan.
MACAM-MACAM SURVIVAL
a. Berdasarkan
medannya terbagi menjadi :
1.Survival hutan gunung ( Jungle Survival )
2.Survival laut ( Sea Survival )
3.Survival padang pasir ( Desert Survival )
4.Survival kutub ( Artic Survival )
1.Survival hutan gunung ( Jungle Survival )
2.Survival laut ( Sea Survival )
3.Survival padang pasir ( Desert Survival )
4.Survival kutub ( Artic Survival )
Dalam kesempatan ini pembahasan kita hanya terbatas
pada survival hutan gunung karena kegiatan kita banyak terfokus pada hutan
gunung.
b. Berdasarkan
kualitas
1. Survival individu Seseorang yang berada dalam kondisi survival dikarenakan memang melakukan kegiatan alam bebas seorang diri ataupun terpisah dari kelompoknya. Problematika yang dihadapi antara lain : • sepi • bosan • takut • panik • tidak ada teman untuk berkomunikasi • tidak ada nafsu makan • lelah dan capek
2. Survival kelompok Sekelompok orang yang berada dalam kondisi survival yang diakibatkan oleh semua anggota kelompok atau diakibatkan oleh seorang atau sebagian anggota kelompok sehingga akibatnya harus ditanggunug oleh semua. Problematika yang dihadapi antara lain : • teman sendiri • tidak menerima situasi dan kondisi yang ada
1. Survival individu Seseorang yang berada dalam kondisi survival dikarenakan memang melakukan kegiatan alam bebas seorang diri ataupun terpisah dari kelompoknya. Problematika yang dihadapi antara lain : • sepi • bosan • takut • panik • tidak ada teman untuk berkomunikasi • tidak ada nafsu makan • lelah dan capek
2. Survival kelompok Sekelompok orang yang berada dalam kondisi survival yang diakibatkan oleh semua anggota kelompok atau diakibatkan oleh seorang atau sebagian anggota kelompok sehingga akibatnya harus ditanggunug oleh semua. Problematika yang dihadapi antara lain : • teman sendiri • tidak menerima situasi dan kondisi yang ada
c.
Berdasarkan tempatnya
1. Survival statis. Dalam survival statis ini survivor menunggu pertolongan atau bantuan dari orang lain untuk keluar dari kondisi yang tidak menentu ini. Hal ini ditandai dengan pendirian tempat perlindungan yang menetap.
2. Survival dinamis. Dalam kondisi dinamis pihak survivor sendiri yang berusaha keluar dari kondisi yang tidak menentu.
1. Survival statis. Dalam survival statis ini survivor menunggu pertolongan atau bantuan dari orang lain untuk keluar dari kondisi yang tidak menentu ini. Hal ini ditandai dengan pendirian tempat perlindungan yang menetap.
2. Survival dinamis. Dalam kondisi dinamis pihak survivor sendiri yang berusaha keluar dari kondisi yang tidak menentu.
TINDAKAN / SIKAP DALAM
KONDISI SURVIVAL
Apabila dalam suatu perjalanan alam bebas kita menyadari berada dalam kondisi survival, pedoman pertama yang kita pakai adalah S T O P.
Adapun kepanjangan dari STOP yaitu :
S = Stop, berhenti melakukan aktifitas untuk sementara dan menenangkan diri, jangan panic
T = Thinking, berpikir apa yang terjadi pada kita, dimana kita, apa yang akan kita lakukan dan bagaimana kita akan melakukannya, sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang telah kita lakukan
O = Observation, melakukan observasi tentang lokasi kita yang berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan
P = Adapun untuk tindakan yang akan kita lakukan dalam kondisi tidak menentu ini
Apabila dalam suatu perjalanan alam bebas kita menyadari berada dalam kondisi survival, pedoman pertama yang kita pakai adalah S T O P.
Adapun kepanjangan dari STOP yaitu :
S = Stop, berhenti melakukan aktifitas untuk sementara dan menenangkan diri, jangan panic
T = Thinking, berpikir apa yang terjadi pada kita, dimana kita, apa yang akan kita lakukan dan bagaimana kita akan melakukannya, sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang telah kita lakukan
O = Observation, melakukan observasi tentang lokasi kita yang berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan
P = Adapun untuk tindakan yang akan kita lakukan dalam kondisi tidak menentu ini
Factor – factor yang menjadi penyebab terjadinya
survival :
- Kehabisan
makanan
- Kehabisan
minuman
-Kecelakaan
dalam perjalanan
-Tersesat di daerah asing atau tidak di kenal
Beberapa hal yang paling penting dlam survival adalah:
AIR
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa
mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Kita bisa bertahan hidup sampai
20 hari tanpa makan, tetapi ketahanan manusia tanpa air hanya maksimal sampai 5
hari.
Mencari air
Seorang penggiat alam seharusnya juga memahami tehnik mendapatkan air, terutama bila survive pada lokasi yang jauh dari air.
Seorang penggiat alam seharusnya juga memahami tehnik mendapatkan air, terutama bila survive pada lokasi yang jauh dari air.
1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan
agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung
kerah baju.
2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
Sumber Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.
Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak
Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan
-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.
Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak
Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan
-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
-Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
-Tumbuhan khusus : kantong semar, sansievierra
Atau dengan cara kondensasi pada tanaman
Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air
mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan
kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.
1. Air langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.
b) Tanaman
Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.
1. Air langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.
b) Tanaman
Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.
meminum
langsung air dari Liana
c) Air
sungai dan mata air
Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.
e) Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.
2. Air tidak langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.
a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.
b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.
Berikut adalah cara menyaring air :
1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Air yang dimurnikan
Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.
e) Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.
2. Air tidak langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.
a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.
b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.
Berikut adalah cara menyaring air :
1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Air yang dimurnikan
Air
berlumpur
Air yang
tidak memenuhi syarat fisik.
Penjernihan Air
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :
1. Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2,
NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
yaitu untuk
menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis
4. Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 (kalium permanganate)
- Tablet halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti :
norit, aqua nuchar, hidro darco
. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air bron/mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut
- Air tampungan dari embun
TINDAKAN
JIKA DALAM KONDISI SURVIVAL
Apabila
dalam kondisi survival maka ada beberapa panduan bagaimana seharusnya tindakan
yang harus diambil :
1. Menghentikan
perjalanan, hal ini di perlukan agar kita tidak terlampau jauh tersesat, juga
untuk menenangkan diri dan berusaha jangan panik. Usahakan beristirahat.
2. Tetap berpikir
jernih meskipun dalam keadaan yang tidak menentu, mengingat kembali rute
perjalanan semula.
3. Mengamati
keadaan sekeliling kita. Potensi-potensi apa saja yang bisa membantu kita
survival.
4. Menyusun
rencana agar sesegera mungkin bisa terlepas dari keadaan survival.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dalam
kondisi survival yaitu:
1.Bivak/perlindungan
Bivak/perlindungan yang dibuat hendaknya nyaman,aman
dann terlindung. Nyaman untuk beristirahat sebagai sebuah proses pemulihan
serta tidak memburuk keadaan. aman artinya terhindar dari berbagai
ancaman. Terlindung dari hujan serta
panas yang akan memperparah kondisi fisik kita.
Ada berberapa jenis bivak yaitu bivak alam
memanfaatkan berbagai unsur yang ada di alam, bivak buatan dari jas hujan/ponco.
2. Air
Air mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia
sehari-hari.kebutuhan air pada tubuh manusia minimal 2.5lt/hari. Manusia hanya
mampu bertahan tanpa air maksimal 8-12 hari dalam kondisi kritis.
Syarat air yang layak untuk dikonsumsi adalah tidak
berbau, tidak berwarna dan berasa serta jernih. Jika terdapat bau serta terasa
panas maka air tersebut tidak layak diminum. Serta apabila air minum terasa
asin maka jangan terlalu banyak dikonsumsi sebab sifat garam menarik keluar
cairan tubuh.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan air, menampung
embun, menggali lubang pada bagian kelokan sungai bagian luar, serta dari
tumbuhan.
3. Api
Dalm situasi survival fungsi api sangat vital, sebagai
isyarat keberadaan kita, sebagai penghangat, menjauhkan kita dari binatang –
binatang buas serta untuk memasak.
Api dapat diperoleh dari korek api, kaca pembesar,
batu api, gesekan kayu kering, pisau dengan batu.
TUMBUHAN YANG DAPAT DIMAKAN :
Tumbuhan yang biasa dikonsumsi binatang menyusui
biasanya dapat pula kita konsumsi. Hindari
tumbuhan yang mengandung getah sebab biasanya menyebabkan rasa gatal.
Jamur tidak disarankan untuk dikonsumsi sebab sangat sulit membedakan yang
beracun dan yang tidak. Buah-buahan yang warnanya menarik justru biasanya
beracun. Tumbuhan dengan bentuk daun berbulu tidak bisa dikonsumsi. Untuk
menguji bahan yang layak dikonsumsi biasanya mengoleskan nya pada bagian siku
atau ketiak.sebab daerah tersebut cenderung lebih sensitive. Jangan hanya
mengkonsumsi dari satu jenis tumbuhan saja.
Untuk mendapatkan makanan yang berasal hewan
diperlukan keahlian serta kesabaran dalam berburu.
Bahan makanan dari hewan memiliki kalori yang besar.
Dalam setiap kali kita melakukan perjalanan ataupun
berkegiatan di alam bebas hendaknya kita menyiapkan perlengkapan survival hal
ini sangat membantu kita jika dihadapkan pada suatu keadaan darurat. Survival kit adalah satu set
perlengkapan survival. Untuk para penempuh rimba dan pendaki gunung hal ini
mutlak diperlukan.
Survival kit biasanya terdiri dari : korek api, lilin,
kaca pembesar,benang/tali/senar pancing, obat-obatan, jarum dan peniti, pisau
lipat.
Pengalaman serta sering berlatih memperbanyak kegiatan
praktek merupakan cara yang efektif dalam melatih kemampuan kita dalam
survival.
MAKANAN DALAM SURVIVAL
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam teknik survival,bagaimana
kita mendapatkannya dialam dan yang manakah yang aman dikonsumsi adalah
memerlukan pengetahuan tersendiri
Oleh karena itu seorang penggiat alam terbuka harus paling tidak sedikit
sedikit mengetahui ilmu BIOLOGI DAN ZOOLOGI PRAKTIS…ini akan sangat menolong
ketika kondisi tertentu
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh
adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada
otot, and mengganti sel-sel yang rusak. Sumber – sumber makanan :
a. Makanan dari hewan
- binatang lunak ( cacing, siput, keong dll )
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
b. Makanan dari tumbuhan
Tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan seratnya memperlancar
pencernaan.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
• Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
• Tumbuhan yang tidak mengandung getah
• Tumbuhan yang tidak berbulu
• Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
• Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
Makan tumbuhan yang sudah dikenal
Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan
mengandung racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan
sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit )
berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah
itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya
dari yang beracun.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
a. umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah
b. bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu,rebung
c. buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll
d. biji : padi, jagung, rumput teki madura
e. bunga : turi, pisang
f. daun :
rasamala, melinjo, tangkai dan daun begonia, selada air ( arnong )
g. tunas/pucuk : cemara
PERANGKAP (trap)
Dengan membuat perangkap,kita telah berusaha mencari makanan berupa hewan.
Selain itu membuat perangkap dapt membantu kita tetap fokus ketika dalam
keadaan survival.
Jenis -jenis perangkap
-Perangkap yang menimpa (dead fall)
Jenis perangkap ini memanfaatkan beban berat (batu atau bongkah kayu) untuk
menimpa hewan yang melintas di bawahnya. Prinsip kerjanya jika hewan tersebut
melintas atau mencoba memakan umpan, tanpa sengaja ia menyentuh sistem
perangkap, kemudian beban tersebut jatuh menimpanya.
-Perangkap yang menjerat (snaring trap)
Perangkap ini memanfaat simpul geser (laso knot) pada tali perangkap.
Umumnya untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan
perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali
laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat.
Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.
-Perangkap berupa lubang
Adalah perangkap yang dibuat denagn menggali tanah. Sistem kerjanya ketika
hewan melintas pada sistem trap, ia akan terperosok ke dalam lubang dan tak
bisa keluar.
-Perangkap berupa pegas (spring trap)
Perangkap
mosel ini memanfaatkan;
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnyatali kan menjerat
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnyatali kan menjerat
-Perangkap yang menusuk (spear)
Perangkap ini bekerja dengan menancapkan sesuatu yang tajam, hingga juga
berbahaya bagi manusia.
Atau merupakan beberapa gabungan di atas
Dibawah ini adalah beberapa tehnik penguncian trap
IMPROVISASI
Dalam kondisi survive, seorang survivor hendaknya juga dituntut dapt
berimprovisasi. Terutama dalam tehnik mencari makanan dengan membuat perangkap.
Misal membuat drill bow, mata kail, tombak, bubu (perangkap ikan tradisional)
API
Api merupakan satu hal yang sangat penting dalam kondisi survival. Selain
untuk memasak air atau makanan , api juga berguna menjaga kondisi suhu tubuh
kita dari dingin bahkan hipotermia. dalam kondisi survival kita dituntut bisa
membuat perapian dari bahan-bahan yang basah. Bahkan kita dituntut bisa
menyalakan api tanpa pemantik modern.
Ada tiga unsur, agar api dapat terus menyala
1. Angin
2. Bahan
bakunya
Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini
membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas
akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya,
sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara
kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk
sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.
Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong)
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu
atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan
kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu
ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya
diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api
Tehnik mengebor dengan tangan (hand drill)
Tehnik dengan menggurat-gurat kayu (fire plow)
Tehnik membuat api dengan bor busur (fire bow)
Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa, misalnya
pemantik, atau jenis lensa (teropong,kaca pembesar, sdsb)
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut;
a. Siapkan bahan bakar yang cukup, ambilah sebatang kayu yang
berukuran sedang sebagai tumpuan bawah (Gambar 1a).
b. Lalu dapat dipalangkan dua buah kayu yang juga berukuran
sedang (Gambar 1b). Jangan sampai jarak antara tanah dengan kayu kedua terlalu
tinggi sehingga menyulitkan panas api (pembakaran) sampai ke atas. Hal ini akan
mengakibatkan kayu yang diatas sulit terbakar dan menjadi bara sedangkan kayu
yang telah menjadi bara dibawah akan cepat habis jika tidak diberi “umpan”
lagi.
c. Susun lagi ranting-ranting kecil dengan memalangkannya di
atas kedua kayu yang dibuat diatas (Gambar 1c). Pastikan ranting-ranting ini
tidak mudah terjatuh/menggelincir ke bawah. Oleh karena itu usahakan kedua
palang kayu tersebut tidak terlalu miring.
d. Susunlah ranting-ranting yang paling kecil sehingga api
yang muncul dapat dengan mudah membakar ranting tersebut. Jangan menumpuk ranting
secara berlebihan (Gambar 1d).
e. Nyalakan api dengan bantuan korek, atau pemantik (dalam
bahasan ini memang kita tidak akan membicarakan bagaimana membuat api dengan
metoda-metoda yang ada tapi lebih mengarah pada pembuatan perapian) di bagian
paling dasar. Gunakan bantuan daun-daun kering atau plastik sampah.
f. Jika api sudah menjilat ranting-ranting yang paling kecil,
tetap lakukan perautan kayu menjadi bagian-bagian yang kecil dan digunakan
sebagai umpan. Usahakan agar lidah api membakar ranting atau daun kering untuk
memperbesar nyala api.
g. Apabila ranting terlalu ke sisi (sehingga tidak terbakar),
pindahkanlah ke bagian yang “terjilat”oleh lidah api.
h. Terus tumpuk ranting-ranting kayu sambil tetap memberi
lubang sebagai sirkulasi udara
i. Perhatikan jarak antara sumber api dengan ranting/kayu yang
dibakarnya. Jangan terlalu jauh dan juga jangan sangat berdekatan
Agar api menyala dengan baik, kita juga harus mengetahui beberpa bentuk
perapian. Antara lain, tepee, lean-to, cross , dan pyramide.
Setelah api menyala dengan baik, kita dapat memasak atau sekedar
menghangatkan tubuh. Dengan sedikit improvisasi kita dapat memasak air atau
merebus makanan dalam wadah yang yang kita temukan, misalnya kaleng atau bambu.
BIVOUAC/SHELTER
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin
karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara
mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik
survival.
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk
melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan. Atau
denagn memanfaatkan kondisi alam (seperti, ceruk, pohon roboh, lubang pada
tanah, dsb)
Yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan bivak
- Kondisi
medan
tempat
harus datar / rata / enak buat tidur
- kontruksinya kuat
- bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
- jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang
labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman
busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
- aman dari
ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
Jejak dan Isyarat
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.
Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.
Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.
Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.
Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.
Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.
Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.
Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.
Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain