PACING
Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan Mountaineering yang sangat – sangat menyenangkan (bagi yang menyukai tentunya, hehe). Bagaimana tidak, di gunung, kita akan berada di dunia yang sama sekali berbeda dengan yang biasa kita hadapi sehari – hari. Di gunung kita akan menemukan pemandangan alam yang tiada terkira keindahannya, salah satu bukti kuasa Allah atas umatnya, yang tidak semua orang pernah merasakannya. Bahkan mungkin hanya sedikit saja yang bisa mendapati kebahagiaan ketika mencapai puncak gunung, mendapati keindahan ciptaan Allah yang begitu menakjubkan, hanya orang – orang terpilih
Namun di lain sisi,
mendaki gunung juga merupakan salah satu olahraga yang memiliki resiko sangat
tinggi. Bagaimana tidak, di gunung kita sama sekali jauh dari segala
modernisasi yang biasa kita nikmati di kehidupan sehari – hari, tidak ada yang
mampu memprediksi kondisi alam di gunug. Kita dituntut mencapai batas maksimal
diri kita untuk bertahan di alam terbuka, dengan cuaca yang bisa tiba – tiba
menjadi ekstrim, peluang adanya binatang buas, minimnya sumber air, dan berbagai
tantangan alam lainnya.
Oleh karena itu,
peralatan yang kita bawa saat mendaki gunung haruslah diperhatikan dengan
benar, karena itulah modal kita untuk bertahan hidup di alam bebas. Banyak
pendaki yang tidak memperhatikan tentang hal ini, biasanya karena mereka sudah
pernah mendaki gunung tersebut sebelumnya, atau karena waku pendakian yang
hanya 1 malam, atau karena hal lain, sehingga mereka tidak mementingkan
peralatan yang dibawa
Packing perlengkapan di
dalam carrier pada saat mendaki gunung merupakan sebuah seni
tersendiri
Dengan kebutuhan
perlengkapan yang cukup banyak dan berat, harus bisa dimasukkan menjadi 1 dalam
tas carrier. Cara packing dan meletakkan sususan barang – barang yang akan
dibawa, berperan cukup penting. Jika dilakukan asal – asalan, biasanya carrier
akan terasa tidak nyaman di punggung (tidak seimbang antara kiri dan kanan),
bahkan terkadang terasa lebih berat karena beban yang bertumpu pada pundak dan
pinggang yang tidak pas. Nantinya hal tersebut akan berpengaruh pada stamina
dan kestabilan tubuh pendaki, sehingga bisa membahayakan pada saat melakukan
pendakian, terlebih jika harus melewati rute pendakian yang ekstrim.
Berikut ini beberapa
tips yang bisa diterapkan ketika akan packing carrier untuk pendakian gunung /
kegiatan mountaineering lainnya :
– Buat list
perlengkapan yang akan dibawa
Sebelum melakukan packing, sebaiknya anda membuat catatan
kecil list perlengkapan yang akan dibawa, mulai dari peralatan penting yang
wajib dibawa, seperti senter / headlamp, jaket, pakaian ganti, dll, sampai ke
perlengkapan tambahan. Hal ini berguna agar anda tidak lupa dan bingung pada
saat menentukan barang apa saja yang perlu dibawa. Berusahalah se-efisien
mungkin, bawa barang – barang / perlengkapan yang hanya benar – benar dibutuhkan,
agar tidak menjadi beban berlebih dalam perjalanan nanti.
– Perhatikan
kapasitas ransel / carrier
Setelah menentukan semua barang yang akan anda bawa,
pastikan anda memiliki ransel dengan kapasitas yang muat untuk semua barang
anda. Jika anda hanya memiliki satu ransel namun tak cukup muat untuk semua
barang yang telah anda rencanakan untuk dibawa, cobalah untuk mengurangi daftar
barang bawaan anda dengan memperhatikan fungsi dan keutamaan penggunaan barang.
Memang tak diharamkan untuk menggantung atau mengikat barang di luar ransel
anda jika sudah tak muat untuk dimasukkan ke dalam ransel, namun hal itu akan
mengganggu pergerakan tubuh anda saat mendaki medan-medan yang sulit, dan juga
dari segi estetika akan terlihat buruk untuk dilihat.
– Lapisi bagian dalam carrier dengan
trashbag / plastik sampah
Selalu lapisi bagian dalam carrier dengan trashbag /
plastik sampah berwarna hitam berukuran besar. Sepele namun sangat penting,
karena trashbag dapat melindungi barang – barang anda dari basah pada saat hujan,
atau dari dinginnya suhu gunung yang sering mengakibatkan kondensasi dan
munculnya embun, biasanya sering terjadi pada pakaian atau jaket kita,
terkadang menjadi basah tanpa sebab.
– Gunakan matras sebagai frame
Seringkali pendaki meletakkan gulungan matras berada
di samping atau di atas carrier. Selain tak ada gunanya, keberadaannya cukup
mengganggu ketika kita melewati medan yang sulit, seperti ketika harus merunduk
melewati ranting – ranting pohon. Oleh karena itu, cobalah letakkan matras
secara melingkar di dalam carrier, setelah dilapisi trashbag. Dengan adanya
matras carrrier akan menjadi lebih tegak, lebih seimbang, dan memudahkan kita
dalam memasukkan barang – barang.
– Perhatikan
Susunan Barang Pada Ransel

Prinsip
dasar yang mutlak dalammempacking adalah :
a. Pada saat
back-pack dipakai bebanterberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus
jatuh kepundak, inidisebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian]
kedua kaki kitaharus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang
dan bebanterberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas
bergerak danmenjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul
belakang. Ingat: Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat
dengan punggung.
b. Membagi
berat beban secara seimbangantara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah
agar tidak menyiksa salahsatu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga
keseimbangan dalam menghadapijalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan
seperti : meniti jembatan darisebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan
keadaan lainnya.
Pertimbangan
lainnya adalah sebagaiberikut :
a.Kelompokkan
barang sesuaikegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudahpengorganisasiannya.
Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
b.
Maksimalkan tempat yang ada,misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan
kosong bagian dalamnya saatdimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan
kedalamnya, misal : beras dantelur.
c. Tempatkan
barang yang seringdigunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat
diperlukan, misalnya: raincoat/jas hujan pada kantong samping carrier.
d. Hindarkan
menggantungkanbarang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan
menggangguperjalanan anda akibat tersangkut - sangkut dan berkesan berantakan,
usahakansemuanya dapat dipacking dalam carrier.
Mengenai
berat maksimal yang dapatdiangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang
relatif, patokan umumidealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini
kembali lagi kekemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan
tidak memaksakandiri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang
akan dibawa denganselalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot
yang ringan danhanya membawa barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan
Menempatkan Barang.
Dalam
memilih barang yang akan dibawapergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu
cari alat/perlengkapan yangberfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk
meringankan berat bebanyang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa
untuk pengganti piring,bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan
yang penting bisadilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.
Matras :
Sebisa
mungkin matrasdisimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya
lebat, ataujika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang
lebih senangmengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika
sudah beradadi jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan
matras seringnyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan
digunakanmatrasnya sudah kotor.
Kantung
Plastik :
Selalu
siapkankantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti
misalnyauntuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain
sebagainya.Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang
didalamcarrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan
itemlainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih
pakaian,makanan dsb.
Menyimpan
Pakaian :
Jika
andameragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu
bungkuspakaian anda didalam kantung plastik (dry-zax), gunanya agar pakaian tidakbasah
dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiridan
tidak
dicampur dengan pakaian bersih.
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan
Makanan :
Padagunung-gunung
tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus denganplastik dan
ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karenamonyet-monyet didekat
puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tendauntuk mencari makanan.
Menyimpan Korek Api Batangan :
Menyimpan Korek Api Batangan :
Simpan korek
api batangan anda didalam bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu
kering.
Packing
Barang / Menyusun Barang DiCarrier :
Selalu
simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agarpada saat carrier
digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga
memudahkan kaki melangkah.
Perlengkapan
Pribadi Alam Bebas.
Outdoor
activity atau kegiatan alambebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan
memerlukan perhitungan yangcermat. Jika salah maka bukan mustahil musibah akan
mengancam setiapsaat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa
salah satukegiatan alam bebas yaitu rock climbing (panjat tebing) merupakan
jenisolah raga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olah
ragabalap mobil formula-1. Tentu saja resiko tersebut terjadiapabila
safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi
apabilasafety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut
dapatditekan sampai titik paling aman.
Perjalanan
alam bebas pasti akanbersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang
kadang tidak bersahabat,baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu
dipersiapkan perlengkapan yangmemadai. Salah satu “perisai diri”
ketikamelakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi.
Berikutdigambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.
a. Tutup
kepala / topi.
Untuk
melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlupenutup kepala. Dalam keadaan
panas atau hujan, maka tutup kepala yang baikadalah yang juga dapat melindungi
kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihanterbaik adalah topi rimba atau
topi yang punya pelindung keliling. Topi petatau topi softball tidak
direkomendasikan. Pada cuaca dingin malam hari atau didaerah tinggi, maka
penutup kepala yang baik adlah yang dapat memberikan rasahangat. Pilihannya
adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.
b. Syal -
slayer.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
c. Baju.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah bajusalain 2 atau 3 buah.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah bajusalain 2 atau 3 buah.
d. Celana.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
e. Jaket.
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
f. Slepping
bag.
Istirahat adalah
kebutuhan pegiat alam bebas setelahaktivitas yang melelahkan seharian. Tempat
istirahat yang ideal adalah denganmenggunakan slepping bag [kantong tidur].
Slepping bag yang baik juga biasanyaterbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin,
licin dan tahan air satu sisi, danyang hangat dan tebal disisi lain.
Penggunaannya sesuai dengan cuaca saatistirahat.
g. Sepatu.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bilasuatu saat basah.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bilasuatu saat basah.
h. Carrier.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
i. Alat
masak, makan dan mandi.
Perlengkapan
sangat penting lainnya adalah alat masak, makandan mandi. Bagimanapun juga
dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untukmenghemat aktu dan bahan masalak.
Gunakan alat dari alumunium karena cepatpanas, untuk ini nesting menjadi
pilihan yang sangat baik, disamping diaringkas dan serba guna. Juga perlu
dipersiapkan alat bantu makan lainnya(sendok, piring, dll) dan pastikan bahan
bakar untuk memasak / membuat apiseperti lilin, spirtus, parafin, dll.Jangan
lupa juga siapkan phiples minumsebagai bekal perjalanan [saat ini banyak
tersedia model dan jenisphipless].Perlengkapan mandi juga sangat penting karena
tidak jarang perjalanandilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat.
Bawalah alat mandi sepertisabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan
tidak perlu membuang sampahbungkusan disembarang tempat.
j. Obat -
obatan dan Survival Kits.
Perlengkapan
pribadi lainnya yang sangat penting adalahobat-obatan, apalagi kalau pegiat
mempunyai penyakit khusus tertentu sepertiasma. Disamping obat-obatan juga
setidaknya mempunyai kelengkapan survivalkits.
Perencanaan
Perbekalan
Dalam
perencanaan perjalanan,perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang
perlu mendapat perhatiankhusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
· Lamanya
perjalanan yang akan dilakukan.
· Aktifitas
apa saja yang akandilakukan.
· Keadaaan
medan yang akan dihadapi.(terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan
dengan keadaan diatas,ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perjalanan :
*Cukup
mengandung kalori danmempunyai komposisi gizi yang memadai.
*Terlindung
dari kerusakan, tahan lama,dan mudah menanganinya.
*Sebaiknya
makanan yang siap sajiatau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan
bakar.
*Ringan,
mudah didapat.
*Murah
Untuk dapat
merencanakan komposisibahan makanan agar sesuai dengan syarat diatas, kita
dapat mengkajinyadengan langkah - langkah berikut :
Dengan
informasi yang cukup lengkap, perkirakankondisi medan, aktifitas tubuh yang
perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkanjumlah kalori yang diperlukan.Susun
daftar makanan yang memenuhi syarat diatas,kemudian kelompokan menurut
komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak,hitung masing - masing kalori
totalnya (setelah siap dimakan).Perhitungan untukvitamin dan mineral dapat
dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapatditambah tablet vitamin dan
mineral secukupnya.
Catatan :
Catatan :
Kandungan
kalori :
- hidrat
arang 4 kal/gr.
- lemak 9
kal/gr.
- protein 4
kal/gr.
Kalori
paling cepat didapat dari :
1. Hidrat
arang.
2. Lemak.
3. Protein.
Kebutuhan
kalori per 100 poundsberat badan (sekitar 45 kg)
-
Metabolisme basal 1100 kalori.
- Aktifitas
tubuh : Jalan Kaki 2mil/jam 45 kal/jam.
- mil/jam 90
kal/jam.
- mil/jam
160 kal/jam.
Memotong
kayu/tebas 260 kal/jam.
Makan 20
kal/jam.
Duduk (diam)
20 kal/jam.
Bongkar
pasang ransel, buat camp 50kal/jam.
Menggigil
220 kal/jam.
Aktifitas
dinamis khusus = 6 - 8 %dari 1 dan 2.
Total kalori
yang dibutuhkan = 1 + 2+ 3.
Jenis Bahan
Makanan dan MacamMakanan Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram.
ü Beras
giling 360 kal Nasi 178 kal.
ü Havermout
390 kal Kentang 90 kal.
ü Singkong
140 kal Macaroni 363 kal.
ü Maizena
343 kal Roti 248 kal.
ü Tape
singkong 173 kal Gaplek 363 kal.
ü Biskuit
458 kal Sagu 353 kal.
ü Terigu
365 kal Ubi 123 kal.
ü Gula
pasir 364 kal Gula aren 368 kal.
ü Madu
294 kal Coklat pahit 504 kal.
ü Coklat
manis 472 kal Coklat susu 381kal.
Sumber
Protein (tiap 100 gram)
ü Tempe
119 kla.
ü Kacang
tanah rebus dengan kulit 360kal.
ü Telur
ayam 162 kal.
ü Telur
bebek 189 kal.
Sumber
protein dan lemak (tiap 100gram)
ü Corned
241 kal.
ü Daging
asap 191 kal.
ü Dendeng
433 kal.
ü Sardens
338 kal.
Menu makanan
satu hari :
ü Mie
1.5 gelas 335 kal
ü Susu
kental manis ½ gelas 336 kal
ü Dodol
½ ons 200 kal
ü Coklat
1 ons 472 kal
ü Nasi
2 ons 360 kal
ü Roti
1 ons 248 kal
ü Biscuit
1 ons 458 kal
ü Corned
½ ons 120 kal
ü Dendeng
1 ons 433 kal
TOTAL 2962
kal
Makanan yang
dibawa seharusnya dapatmemenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian
seserorang membutuhkansitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat
dipenuhi denganmengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya memakan nasi satu
kali sehari dikala malam (saat berkemah) alasayanya beras realtif berat dan
memerluakan waktuyang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar.
Fungsi berasdapat diganti dengan roti, biskuit, coklat, dan hevermit.
Hal yang
perlu diperjatikan hindarimengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu
selama mendaki, karena halini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu
perjalanan. Pilihlah makananpraktis seperti coklat, roti, agar-agar,
buah-buahan, dapat juga dibuat mixfoodyang terdiri atas kacang, coklat, biskuit
dan kismis.
Perjalanan
ke alam terbuka pastimengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko
dan bahaya yangbervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh diminimalisir
dengan berbagaipersiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki
sebelum mulai naikgunung antara lain :
1. Membawa
alat navigasi berupa petalokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur
ketinggian suatu tempat daripermukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang
pendaki harus paham bagaimanamembaca peta dan melakukan orientasi. Jangan
sekali-sekali mendaki bila dalamrombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki
dan berpengetahuan mendalamtentang navigasi.
2. Pastikan
kondisi tubuh sehat dankuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara
rutin sebelum mendaki.
3. Bawalah
peralatan pendakian yangsesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan
pakaian untuk berkemahyang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu
karet atau boot (janganbersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda,
kantung tidur, matras.
4. Hitunglah
lama perjalanan untukmenyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus
membawa beras, bahanbakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air
yang harus selalu terisisepanjang perjalanan.
5. Bawalah
peralatan medis, seperti obatmerah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita
penyakit tertentu.
6. Jangan
malu untuk belajar danberdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah
tersebar di sekolahmenengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah
kemampuan diri. Bila tidaksanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk
kembali pulang.
Memang,
mendaki gunung memilikiunsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu
bentuk pikiran yang mulaidengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan
dan selalu berakhirdengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut.
Perasaan yang munculsaat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara
fisik ataupsikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena
tidak adapula tantangan.
Risiko
mendaki gunung yang tinggi,tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan
pendakian, karenaZuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki
kecenderungan sensationseeking (pemburuan sensasi) tinggi. Para sensation
seeker menganggap dan menerimarisiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang
didapatkan dari sensasi ataupengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang
menyenangkan maupun kurangmenyenangkan tersebut membentuk self-esteem
[kebanggaan /kepercayaan diri].
Pengalaman-pengalaman
iniselanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaanpositif
maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh parapendaki
menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan suksesmendaki
gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktorpenunjang
tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman parapendaki
dalam mendaki gunung.
Fenomena
yang terjadi adalah apakahmendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation
seeking untuk meningkatkanself-esteem mereka? Selanjutnya, sensation seeking
bagi para pendaki gunungkemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem
pendaki tersebut. Karenapengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian
dapat berupa keberhasilanmaupun kegagalan.
Persiapan
mendaki gunung.
Persiapan
umum untuk mendaki gunungantara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan
dan ketrampilan.
1. Kesiapan
mental. Mental amatberpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik
pun akan fit, tetapibisa saja terjadi sebaliknya.
2. Kesiapan
fisik. Beberapa latihanfisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching
/perenggangan [sebelum dansesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah
perenggangan, agar tubuh kitadapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari
pelan-pelan) Lama waktu dan jaraksesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu,
jarak dan kecepatan selalu kitatambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya
bisa saja sit-up, push-up danpull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan
tambahlah porsinya melebihi porsisebelumnya.
3.Kesiapan
administrasi. Mempersiapkanseluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan
memasuki kawasan yang akandituju.
4. Kesiapan
pengetahuan danketrampilan.
Pengetahuan
untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuanminimal yang perlu bagi pendaki
adalah pengetahuan tentang navigasi darat,survival serta EMC (emergency medical
care) praktis.
Jenis-Jenis
Pendakian / Perjalanan.
Olah raga
mendaki gunung sebenarnyamempunyai tingkat dan kualifikasinya. Seperti yang
sering kita kenal denganistilah mountaineering atau istilah serupa lainnya.
Menurut bentuk dan jenismedan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi
sebagai berikut :
1. Hill
Walking / Feel Walking.
Perjalanan
mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidakmembutuhkan peralatan teknis
pendakian. Perjalanan ini dapat memakan waktusampai beberapa hari. Contohnya
perjalanan ke Gunung Gede atau Ceremai.
2.
Scarmbling.
Pendakian
setahap demi setahap pada suatu permukaan yangtidak begitu terjal. Tangan
kadang-kadang dipergunakan hanya untukkeseimbangan. Contohnya : pendakian di
sekitar puncak Gunung Gede Jalur Cibodas.
3. Climbing.
Dikenal
sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidakmemakan waktu lebih dari 1
hari, hanya rekreasi ataupun beberapa pendakiangunung yang praktis. Kegiatan
pendakian yang membutuhkan penguasaan teknikmendaki dan penguasaan pemakaian
peralatan.
Bentuk
climbing ada 2 macam :
- Rock
Climbing - pendakian pada tebing-tebing atau ataudinding karang. Jenis
pendakian ini yang umumnya ada di daerah tropis.
- Snow and
Ice Climbing - Pendakian pada es dan salju. Padapendakian ini, peralatan-peralatan
khusus sangat diperlukan, seperti ice axe,ice screw, crampton, dll.
Catatatan :
1. Dalam perjalanan gunakan ras/ransrl
yang sesuia jangan sampai kemah untuk 1 hari membawa ceril. Karna pada umumnya
ceril di gunakan untuk perjalanan minimal 3hari, maka dari itu untuk 1 hari
cukup menggunakan day pac saja supaya tidak banyak barang yang terbawa yang
tidak akan di gunakan
2. Jangan ada barang yang di tenteng
seperti camping anak pramuka SD karna kita sudahtau dasar prinsip pacing barang
hehe
No comments:
Post a Comment